Beratapkan rumbia, tanpa dinding walau sederhana semangat
anak-anak Komandan tetap berlatih di sanggar tari Komandan. Semangat
terpancar dari anggota senior Komandan saat mengajarkan tarian kepada
bocah-bocah kecil yang tergabung dalam sanggar Tari Komandan. Mengajar
tanpa dibayar dengan satu tujuan mempertahankan tradisi melalui seni
tari. Seyogyanya anggota komandan bersifat terbuka, saat ini anggota
sanggar semakin banyak. Bahkan bangunan sederhana yang baru selesai
dibangun hampir tidak cukup menamppung seluruh anggota untuk berlatih.
Rasa lelah mengajar tari sedikit terbayar saat melihat
antusiasme anak-anak kecil berlatih menari mengikuti para pelatihnya.
Terkadang masih ada anak yang salah melakukan gerakan namun hal itulah
yang menjadi hiburan dan kelucuan saat melatih mereka. Bila seorang anak
dirasa telah menguasai gerakan dan mampu menari dengan baik maka mereka
akan diajak untuk mengikuti kegiatan Komandan menari diacara-acara
pernikahan.
Selain mengisi acara pernikahan, anggota Komandan juga cukup sering
tampil diacara-acara penyambutan tamu, peresmian hingga lomba tari.
Biasanya setiap tahun sanggar tari Komandan akan berpartisipasi pada
festival Pasar Panas, untuk lomba tari tingkat anak-anak, anggota
Komandan cukup sering menjadi juara. Pada ajang seperti inilah para
anggota cilik Komandan dapat menampilkan ketrampilan mereka yang tidak
mereka peroleh di bangku sekolah.
Semoga upaya anggota sanggar seni Komandan dalam melestarikan
kesenian daerah dapat berkelanjutan dengan regenerasi seperti ini. Masih
diperlukan peran serta semua pihak untuk mendukung kegiatan generasi
muda yang berjuang menjaga budayanya sendiri. (ino)
Berlatih di Sanggar KOMANDAN
http://www.facebook.com/#!/groups/166974846672248/
komandan_maanyan@yahoo.com
Setelah
sekian tahun berlalu, akhirnya Komunitas Anak Dayak Maanyan (KOMANDAN)
bisa merehab bangunan sanggar. Lantai mulai disemen serta memasang
dinding dari papan walau hanya setengahnya saja. Setidaknya ada
peningkatan pada bangunan sanggar, kaki-kaki para penari tidak lagi
terlalu kotor saat berlatih di sanggar ini.
Gotong-royong merehab sanggar |
Pengurus, pemusik merangkap tukang :p |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar