Kaharapen diambil dari bahasa Dayak Ma’anyan
yang artinya harapan. Pada saat di
lahirkan kita sudah diberikan harapan untuk hidup dan pada saat hidup itu kita
jalani kita diberikan lagi harapan untuk menjadi lebih baik. Walaupun ketika
kita dinilai tidak lebih baik, kita masih diberikan harapan untuk memperbaiki
kekurangan kita, karena hidup dipenuhi dengan do’a dan harapan untuk menjadi lebih baik.
Tari kaharapen ini diangkat
dari latar belakang kehidupan sosial masyarakat Kabupaten Barito Timur secara
khususnya. Dimana setiap orang tua mempunyai kebiasaan menggendong anaknya
dalam selembar kain yang terikat pada pundak (Na eteh), sambil melantunkan syair – syair merdu dengan
harapan anak nya tertidur pulas dalam dekapan nya. Syair – syair yang dilantun
kan biasanya berisikan pesan, harapan dan impian kepada si anak agar menjadi
lebih baik pada saat tumbuh dewasa nanti.
Dalam tarian ini juga diilustrasikan
melewati gerak dan pola tari, karena pada saat anak tumbuh dewasa seringkali
mengalami jatuh bangun dalam pergaulannya. Serta tidak mau mendengarkan apa yang
sudah dinasehatkan oleh orang tua, namun kasih sayang orang tua walau pun sampai
akhir hayat nya tak akan pernah berhenti. Mereka memberikan harapan untuk bangkit
kembali sampai akhirnya si anak memiliki kesadaran bahwa betapa berharganya
orang tua dalam kehidupan ini.
Tari
kaharapen
ini digarap dengan nuansa dan unsur-unsur melayu atas dasar
pijakan dari tradisi kebudayaan masyarakat Barito Timur, yang secara geografis
berbatasan dengan Kalimantan Selatan.
.
Penata
tari : KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak
Ma’anyan)
Penata
Musik : KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan)
Penata
Rias dan Busana : KOMANDAN
(Komunitas Anak Dayak Ma’anyan)
Syair lagu
KAHARAPEN KU
Nada Dasar : Em
Cipt. Alfirdaus
Ulak riwut hang penah
pulau, ngulah siruru sa parei tarau
Ada ngiak sa ada
nungkau, hinang mandre sa mate andrau
Masi tarau hang ranu mareh, penah andrau iterung rirung
Hinang tumu sahinang dedeh, jari ulun puang murun tarung
Reff. Natapea, na eteh, na kalelu
Uruk ajar ku pihanyu anak ku
Hinang dedeh hinang jari ulun patut
Mawiney nelang marahati…
Rume rumu sa rawen ang’ngang, inyampuran sa wila uwei
Ngalelu anak atei ku sanang, ada ngulah mahanang atei
Tumpi wayu sa lapat wayu, tangkur wundrung sa balubayan
Aria atei tau ngalelu, anak na sinta diang Ma’anyan…
Arti Syair lagu
Harapan
Ku
Nada Dasar : Em
Cipt. Alfirdaus
Tiupan angin di
tengah pulau, membuat kantuk tumpung padi
Jangan lah menangis
jangan bersedih, cepat lah tidur matahari ku
Menuai padi di aliran air, tengah hari
berpayung daun sawang
Cepat lah tumbuh cepat lah besar, jadi lah
orang tak asal bicara….
Reff. Di timang, di gendong, di sayangi
Ajaran ku ke pada anak ku
Cepat lah besar menjadi orang baik
Cantik dan baik hati….
Bergoyang daun alang-alang, bercampur dengan
bilah rotan
Menyayangi anak hati ku senang, jangan lah
membuat sakit hati
Kue lama dan ketupat lama, mengoyangkan daun
kelapa muda
Senang hati memberi kasih, anak di cinta gadis
ma’anyan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar