"Curiosity" mungkin kata yang penulis pilih untuk menggambarkan foto diatas, rasa ingin tahu/penasaran mengenai tarian yang ditampilkan oleh putra putri Maanyan. Bagaimana membunyikan gelang seirama dengan musik dari alat-alat tradisional belum lagi ragam gerak yang juga harus sesuai agar menjadi satu kesatuan yang indah dipertunjukan. Seni tari wadian bawo dan dadas yang merupakan manifestasi dari upacara/ritual adat suku dayak Maanyan sejak zaman dulu memang memiliki keunikan tersendiri.
Tidak hanya gerakan tarian dan bunyi khas dari gelang saja yang dapat menarik minat orang-orang dari lain benua ini, musik dari alat-alat tradisional pun menarik mereka untuk tahu lebih banyak. Dengan senang hati anak-anak Komandan membagi pengetahuan, ketrampilan dan berbagi "passion" mengenai seni pertunjukan berbasis adat istiadat.
Sangat menarik saat melihat bila orang lain menghargai seni budaya yang kita miliki khususnya Dayak Maanyan. Meningkatkan pengetahuan semisal bahasa asing sehingga tidak terjadi "incorrect information" saat menjelaskan mengenai budaya adat istiadat kepada orang dari negara lain. Mungkin sebagian orang beranggapan sedikit kesalahan tidak akan berdampak buruk namun siapa yang tahu efek dari kesalahan informasi ini di kemudian hari.
Kembalikan citra bangsa Indonesia yang ramah dari langkah kecil kalian dengan berbagi terbuka serta rendah hati kepada siapa saja, maju terus Komandan, Amun Puang Takam Hie Lagi (If Not Us, Who Else).(bo)