ASET BUDAYA PAJU EPAT

ASET KEDAMANGAN PAJU EPAT 

Kedamangan Paju Epat masuk dalam wilayah Kecamatan Paju Epat yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Pematang Karau dan Kecamatan Karusen Janang disebelah utara, Kabupaten Barito Selatan di sebelah barat dan selatan, serta Kecamatan Dusun Timur disebelah timurnya. Pada umumnya desa-desa di wilayah ini dilintasi oleh sungai sehingga transportasi di beberapa desa bisa melalui jalur darat dan sungai.

Luas wilayah Kedamangan Paju Epat adalah 664,30 km² atau 17,33 persen dari luas Kabupaten Barito Timur dengan wilayah terluas adalah Desa Telang dan luas terkecil adalah Desa Maipe. Jarak desa yang terjauh yaitu Desa Jurubanu sekitar 34 km dari Desa Telang Siong ibukota kecamatan.

Di wilayah Kedamangan Paju Epat ada beberapa aset tanah milik masyarakat adat yang di kelola oleh Kedamangan berupa tanah hak ulayat di 9 (sembilan) desa, masing-masing 500 x 500 m dan 2 (dua) bidang tanah yang rencananya akan dibangun kantor Kedamangan masing-masing seluas 50 x 150 m. Bangunan balai adat  yang berada di 3 (tiga) desa yaitu, Desa Siong, Desa Balawa dan Desa Murutuwu dengan ukuran 50 x 50 m

Ada beberapa situs peninggalan budaya yang masih berdiri tegak di beberapa desa sebagai bukti sejarah warisan nenek moyang yang masih dipelihara dan juga di gunakan dalam hal pelaksanaan ritual adat.

Beberapa diantaranya : 

• Lewu Hante, Lewu Nanyu, Tamak Mas Makam Raja Soeta Ono, Tamak Kariring yang berada di Desa Telang.
• Di Desa Siong terdapat Tamak Siong Renga, Putung Kaliwen, Papuyan Siong (tempat pembakaran tulang-tulang pada saat Acara Ritual Ijame), Panungkulan berjumlah 3(tiga) buah.
• Di Desa Murutuwu mempunyai Tamak Patis Ganting Ineh Mutu dan Tamak Gabungan, Papuyan Ganting (sama fungsinya dengan Papuyan Siong), 3(tiga) buah Panungkulan, dan Sangar Jatang. 
• Di Desa Maipe ada 2(dua) buah Panungkulan dan Tamak Buyan Tuha 
• sedangkan di Desa Balawa hanya terdapat Tamak Bagawan Dime beserta Papuyan Bagawan Dime Balawa  
• Desa Tampulangit hanya ada Balai Batung.